Apa itu BKC ?
BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club dan dalam pengertian yang sebenarnya, berarti Bina Kshatrya Cita. BKC didirikan di Bandung, tanggal 16 Juni 1966, pendirinya ialah Iwa Rahadian Arsanata. BKC berpusat di kota Bandung, Jawa Barat Indonesia dengan cabang-cabangnya tersebar di seluruh wilayah Tanah Air Indonesia.
Dasar dan Tujuan
Menghimpun para pemuda, pelajar, mahasiswa dan karyawan sipil maupun militer yang mempunyai kegemaran dalam bidang Ilmu Bela Diri Karate pada khususnya dan kegemaran berolahraga pada umumnya.
Mendidik dan membina setiap anggota dalam kekauatan fisik dan mental, karakter, kedisiplinan dan keterampilan agar kelak dengan ilmu yang diperolehnya dapat menyesuaikan siri dalam lingkungan masyarakat serta bertanggung jawab demi kepentingan Bangsa, Negara dan Kemanusiaan.
Membantu dan berpartisiasi terhadap usaha Program Pemerintah dalam bidang pendidikan pada khususnya, dan pengembangan olah raga pada umumnya. Serta turut membantu mensukseskan Program Pemerintah dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Dasar Pendidikan
Ilmu Bela Diri yang diajarkan di BKC adalah berdasarkan kepada Tuntunan Ajaran Jalaksana yang kemudian digabungkan dengan berbagai Ilmu Bela Diri, baik yang datang dari luar Indonesia, khususnya karate, maupun yang merupakan budaya bangsa Indonesia.
Dasar pendidikan yaitu kekuatan fisik, kedisiplinan, keterampilan dan sebagai pendidikan pelengkap diantaranya pengetahuan umum tentang asal-usul Ilmu Bela Diri, budi pekerti serta keagamaan berdasarkan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Teknik Pelajaran
Teknik pelajaran sepenuhnya berdasarkan kepada Tuntunan Ajaran Jalaksana yang merupakan Ilmu Teturunan dari Pendiri Perguruan BKC.
Pada perinsipnya tidak bersifat Jepang minded, tidak semua dasar pendidikan serta kedisiplinan Jepang diterapkan atau ditiru dengan begitu saja, akan tetapi disesuaikan dengan alam kepribadian Bangsa Indonesia yang luhur, dengan menggunakan bahasa pengantar sehari-hari dalam latihan ialah Bahasa Indonesia disamping bahasa Jepang sebagai pengetahuan.
Mengutamakan mutu dan prestasi di bidang teknik, kekuatan, fisik dan mental dengan mengetrapkan dan penggemblengan disesuaikan kondisi fisik, tingkat, usia, jenis kelamin serta norma susila dan keagamaan.
Mempunyai corak dan ciri khas tersendiri, berdiri sendiri dengan tidak menginduk pada perguruan karate yang lain, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar Indonesia.
Menjalin kerjasama antar Perguruan, atas dasar kekeluargaan, hormat menghormati, baik yang ada di luar Indonesia, BKC cinta damai tetapi lebih cinta kemeerdekaan.
BKC tidak bernaung pada organisasi sejenis yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Http://www.google.com/karatebkc
BKC YON Armed/Pasopati 9 Sadang
APLAUS tepuk tangan hampir serentak terdengar dari tribun tamu kehormatan. Mereka semua yang hadir merasa kagum kepada sekelompok manusia yang berbadan tegap dan kekar, memainkan jurus dan unjuk kebolehan bela diri masing-masing. Ya, mereka adalah para prajurit Yon Armed/Pasopati 9 Sadang, yang sedang memperagakan beberapa jurus atau kata dalam karate, pada HUT ke-45 Armed belum lama ini. Atraksi mereka bukan hanya mampu memecahkan genteng, batu, dan kayu, akan tetapi beberapa lempengan besi mampu dipatahkan dengan tangan, kaki, maupun kepala.
Di Yon Armed/Pasopati 9 Sadang Purwakarta, olah raga bela diri khususnya karate sudah berlangsung lama. Aliran yang diajarkan kepada prajurit adalah Bandung Karate Club (BKC). Sedangkan instruktur atau guru besar yang mengajar adalah Sersan Satu (Sertu) Tasrudin, yang setiap dua kali seminggu, mengajarkan jurus demi jurus atau kata kepada sekitar 500 prajurit.
Sambutan dari prajurit yang ingin belajar karate sangat baik dan hampir seluruh parjurit ikut dalam agenda latihan yang sudah menjadi kewajiban mereka. Namun, untuk sementara bagi prajurit yang ikut berlatih, memang masih belum mengarah kepada olah raga prestasi. Mereka hanya diwajibkan menguasai perang dengan menggunakan senjata berat dan dapat memainkan ilmu beladiri.
Namun, seiring dengan cabang olahraga karate yang sudah masuk agenda pekan olah raga Kostrad, lambat laun, para prajurit pasti akan berlatih bukan hanya sekadar olah raga bela diri, akan tetapi untuk dipacu berprestasi di Porda berikutnya.
Diakui oleh Tasrudin yang saat ini sudah menyandang Dan II, selama dua tahun perkembangan karate di Yon Armed berjalan dengan pesat. Apalagi mereka yang ikut latihan adalah prajurit, yang sudah punya dasar fisik dan disiplin. ”Instruktur tidak terlalu sulit untuk melatih,” kata Tasrudin.
Saat ini sebanyak 570 prajurit ikut berlatih, di antaranya terdiri dari 3 orang pemilik sabuk hitam, 80 orang sabuk putih, 220 orang sabuk kuning, 300 orang sabuk hijau, sabuk biru, dan sabuk coklat masing-masing 5 orang.
”Dengan dasar yang mereka miliki dan kecepatan menangkap instruksi latihan, tidak tertutup kemungkinan mereka akan menjadi atlet yang andal di masa depan,” ujar Tasrudin lagi.
Http://www.google.com/karatebkc
Rabu, 04 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar